Rabu, 19 Maret 2014

E-Commerce. Apa sih itu ?? Mungkin untuk sebagian orang, istilah ini masih awam banget, apalagi untuk orang-orang yang memang tidak berkecimpung didunia teknologi, atau tidak familiar dengan dunia internet, atau kudet (kurang update) !


Tahukah anda dengan istilah Toko Online ?? Online Shopping ? Belanja di internet ? Pilih barang terus beli barang di website dan nanti uangnya kalian kirim ke no.rekening yang telah ditentukan ? Atau pernahkan kalian lihat internet yang menampilkan barang beserta harganya dan ada pemberitahuan bahwa barang tersebut dijual ? Yahh.. itu semua bisa dibilang bahasa mudahnya dari e-commerce lah.

Dari bahasa mudah tersebut, jadi E-Commerce dapat diartikan sebagai  kegiatan-kegiatan bisnis seperti penjualan, pembelian, pelayanan, informasi, dan perdagangan melalui jaringan internet. Alat yang digunakan bisa menggunakan PC, tablet, atau smartphone, selama masih terkoneksi dengan jaringan internet.

Saya akui memang perkembangan teknologi itu cepet banget dan membawa dampak yang besar terhadap berbagai bidang, salah satunya adalah bidang bisnis. Sebagai contoh, kalau jaman dahulu nih, orang jual mobil bekas diiklanin di media cetak atau lewat calo, sekarang karena kemajuan teknologi, kita hanya cukup foto mobil yang mau dijual, upload ke website, tentukan harga, jual deh. Nanti juga pembeli dateng sendiri tanpa harus capek-capek. Tetapi, tetap aja sih ada sisi negatif dari E-Commerce yang bikin masyarakat kadang kala harus pikir 2 kali sebelum memutuskan berbisnis atau membeli barang di dunia maya. 

Sebagai permulaan ,diketahui ada beberapa bentuk e-commerce :
1. Business to business (B2B)
Merupakan tipe E-Commerce yang mengutamakan kerjasama transaksi antar perusahaan dengan menggunakan media elektronik
2. Collaborative Commerce (C Commerce)
Partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik.kerjasama ini biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa, misalnya produsen dengan distrbutornya.
3. Bussiness to Consumers (B2C)
Pihak penjual adalah organisasi, sedangkan pihak pembeli biasanya individu
4. Consumers to business (C2B)
Konsumen membuat request akan kebutuhannya terhadap sebuah barang atau jasa kemudian organisasi atau perusahaan bersaing untuk menyediakan barang atau jasa tersebut kepada konsumen.
5. Consumers to Consumers (C2C)
Transaksi antar individu seperti menjual produk atau jasa kepada individu lain
6. IntraBusiness Commerce
Penggunaan E Commerce dalam lingkup internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan operasi
7. Government to Citizens (G2C)
Pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E Commerce, selain itu.dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan
8. Mobile Commerce
Mobile Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet melalui handphone.

Sekarang mari lihat tentang kelebihan dan kekurangan nya. Berdasarkan pengalaman saya yang pernah menjadi Online Shopper, ada beberapa kelebihan yang cukup menarik, terutama bagi yang suka berbelanja ria. Check this excess .. !
  1. Bisa berjam-jam browsing tanpa harus ada perasaan ‘ga enak’ karena dilliatin sama penjaga toko. Dan kita juga bisa melihat review dari produk tersebut sehingga bisa lebih menentukan pilihan. 
  2. Pas belanja biasanya kaki harus kuat jalan kesana kemari dari toko ke toko untuk nyari barang yang berbeda-beda. Tapi dengan online shopping, ga perlu capek-capek kaki untuk nyari berbagai barang. Cukup duduk manis didepan komputer dan start browsing.
  3. Mau barang dari Hongkong, Taiwan, China, Amerika, dan lain-lain, semua bisa didapatkan, karena sudah ada jasa pengiriman barang antara negara maupun benua. Selain itu, belanja bisa dilakukan dimana saja asal ada jaringan internet. Mau sambil minum kopi di kafe,di restoran, dimana saja.  Anytime Anywheeeerrreeee !
  4. Tidak perlu nunggu toko buka,karena Online Shop buka 24 jam !.

Bisa dilihat dari apa yang disebutkan diatas bahwa E-Commerce memang efektif, tapi tentunya ada kekurangan nya juga yang harus diperhatikan :
  1. Setelah bayar, barang ga bisa langsung dipakai dan harus sabar menunggu kiriman datang. Kalau beli barang dari overseas bisa lebih mahal dari harga barang nya,belum juga bayar tax bea cukai. 
  2. Walaupun sudah semakin aman ber-Online shopping,tapi Cyber Crime tetap mengintai. 
  3. You can’t try things on. Barang yang ingin dibeli ga bisa dicoba dulu. Kekecilan atau kegedean merupakan resiko para Online shopper. Karena beda merk,beda juga size nya dengan merk lain. 
  4. Ada beberapa barang yang too risk kalau belanja Online. Seperti parfum atau elektronik yang harusnya dicoba dulu. Dan kadang barang yang dibeli tidak sesuai dengan bayangan saat browsing. Entah itu masalah warna atau kualitas.

Jadi, bila ingin ber-Online shopping, pertimbangkan dulu kekurangan nya ya, jangan sampai uang terbuang percuma dengan tidak mendapatkan barang yang tidak berkualitas.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!