Jadi ceritanya skripsi ku itu membuat sebuah layanan Cloud Computing menggunakan bahasa pemrograman PHP dan framework CodeIgneter. Sebelum aku jabarkan mengenai proyek ku itu, alangkah baiknya kalo aku bahas tentang teori terlebih dahulu. Setelah sebelumnya telah membahas HTML dan framework CodeIgneter, selanjutnya adalah teori tentang PHP.
PHP adalah bahasa pemrograman website yang paling banyak dipakai saat ini. PHP adalah bahasa pemrograman website atau scripting language yang didesain untuk website. Awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page. PHP dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada 1994, yang awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepage-nya. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data form dari website. Di awal April 2007, PHP telah dipakai lebih dari 25 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa server side yang lain.
Saat ini PHP amat populer dan menggantikan Perl yang sebelumnya juga populer sebagai bahasa pemrograman web. Menurut www.securityspace.com, PHP telah menjadi modul Apache terpopuler, melebihi Frontpage dan mod_perl, dan menurut hasil survey www.netcraft.co.uk, penggunaan PHP akan terus meningkat dan telah digunakan pada jutaan domain dan jutaan alamat IP.
1. Sintaks Dasar PHP
Kode bahasa pemorgaman PHP
selalu dimulai dengan blok penanda awal dan
akhir yang menunjukkan bahwa blok kode program tersebut merupakan bagian dari program PHP. Penanda tersebut adalah
<?Php dan ?>. Kode program PHP
dapat ditempatkan dimanapun dalam dokumen HTML
yang digunakan dalam website. Sebuah
file PHP sering digunakan bersamaan
dengan HTML. Berikut ini adalah contoh dasar penggunaan PHP bersama
dengan HTML untuk mencetak sebuah pesan "Hello World".
<HTML>
<BODY>
<?php
echo "Hello World";
?>
</BODY>
</HTML>
<HTML>
<BODY>
<?php
echo "Hello World";
?>
</BODY>
</HTML>
Setiap baris kode PHP harus
diakhiri dengan tanda titik koma. Titik koma tanda
pemisah dan digunakan untuk membedakan antar satu set instruksi dalam program PHP. Ada dua bentuk deklarasi yang digunakan
untuk menuliskan perintah
cetak dalam PHP, yakni echo dan
print. Perintah print dapat berlaku seperti sebuah fungsi
(memiliki return value berupa boolean diberkanjika sukses). Sedangkan echo tidak, echo langsung menampilkan
parameter yang ada. Dalam contoh di atas digunakan pernyataan echo
untuk mencetak tulisan “Hello World”.
2. Variabel
2. Variabel
Variabel digunakan
untuk menyimpan sebuah nilai, data atau informasi tertentu. Nama sebuah variabel dalam PHP menggunakan tanda $. Hal
ini sangat baik karena dapat
memberikan identifikasi secara lebih jelas terhadap
kata-kata tertentu yang berfungsi sebagai variabel. Penulisan variabel dalam PHP mempunyai beberapa
aturan tertentu, diantaranya memperhatikan
huruf kecil dan besar (case-sensitive),
tidak boleh mengandung spasi,
tidak perlu dideklarasikan secara khusus, dan setelah tanda $ diawali oleh huruf atau tanda garis bawah (under-score). Karakter selanjutnya bisa terdiri dari huruf, angka,
dan karakter tertentu yang diperbolehkan(karakter
ASCII dari 127-255). Berikut ini adalah contoh variabel
yang benar dengan menggunakan PHP.
-. $_name
-. $first_name
-. $name3
-. $name_3
-. $_name
-. $first_name
-. $name3
-. $name_3
3. Tipe Data
Pada
bahasa pemrograman PHP tipe data variabel tidak didefinisikan oleh pengembang, tapi secara otomatis ditentukan
oleh PHP sendiri. Walaupun demikian,
PHP pada dasarnya mendukung delapan buah tipe data primitif, yaitu: boolean, integer, float,
string, array, object, resource, dan NULL.
4. Struktur Kontrol
4. Struktur Kontrol
Struktur
kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur)
yang digunakan untuk mengatur jalannya program berdasarkan kondisi tertentu.
PHP mempunyai beberapa bentuk struktur kontrol yang berbeda dan dapat digunakan
sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan dalam pemrograman. Berikut ini adalah
beberapa struktur kontrol yang ada dalam bahasa pemrograman PHP.
a. Fungsi IF
Fungsi
if merupakan salah satu kontrol
struktur yang sangat penting
untuk seluruh bahasa pemrograman, termasuk PHP. If digunakan
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu berdasarkan pemeriksaan kondisi tertentu. Berikut
ini adalah struktur kontrol dengan
menggunakan if.
if($ekspresi) {
$perintah yang dijalankan
}
if($ekspresi) {
$perintah yang dijalankan
}
b. Fungsi else
Fungsi else merupakan bagian dari fungsi if. Else
digunakan sebagai alternatif perintah pilihan yang akan dijalankan ketika
syarat yang ada pada fungsi if tidak
terpenuhi. Berikut ini adalah contoh sintaks penggunaan else.
if ($a > $b) {
$perintah pertama yang akan dilaksanakan
} else {
$perintah kedua yang akan dilaksanakan
}
c. Fungsi if .... else
if ($a > $b) {
$perintah pertama yang akan dilaksanakan
} else {
$perintah kedua yang akan dilaksanakan
}
c. Fungsi if .... else
Fungsi if..else digunakan untuk melakukan
proses pengendalian terhadap kondisi yang lain dalam satu blok if. Dengan demikian proses pengkondisian
dapat dilakukan lebih dari dua atau tiga kondisi. Berikut ini adalah contoh
penggunaan fungsi if..else dalam
bahasa pemrograman PHP.
if ($a == 5) {
echo "a sama dengan 5";
} else {
echo "a sama dengan 6";
} else {
echo "a tidak sama dengan 5 atau 6";
}
if ($a == 5) {
echo "a sama dengan 5";
} else {
echo "a sama dengan 6";
} else {
echo "a tidak sama dengan 5 atau 6";
}
d. Fungsi switch..case
Konsep
utama dari fungsi ini sama dengan penggunaan fungsi if, dimana fungsi akan menjalankan suatu eksekusi program berdasarkan
kondisi yang diperiksa. Fungsi ini dapat melakukan proses pengendalian untuk
kondisi yang lebih dari 3 ekspresi. Fungsi switch..case
lebih memudahkan pengendalian alur program daripada menggunakan struktur if..else biasa. Berikut ini adalah
contoh struktur program dengan menggunakan switch..case.
switch ($kondisi/$ekspresi) {
case "$kondisi1" :
$perintaH1;
break;
case "$kondisi2" :
$perintah2;
break;
case "..." :
}
switch ($kondisi/$ekspresi) {
case "$kondisi1" :
$perintaH1;
break;
case "$kondisi2" :
$perintah2;
break;
case "..." :
}
5. Array
Array
merupakan koleksi atau kumpulan data yang disimpan dalam satu variabel dan
diletakkan pada memori. Data yang ada di dalam array disebut dengan elemen
array. Data dapat terdiri dari kunci (keys)
dan nilai (values). Kunci berfungsi
sebagai petunjuk lokasi dari elemen array atau indeks dan nilai (values) merupakan nilai yang disimpan di
dalam lokasi tersebut. Sintaks dari array dapat dilakukan dengan menggunakan
kode array(). Di dalam array dapat
digunakan sejumlah variabel yang dipisahkan dengan menggunakan tanda koma.
Bentuk sintaks dasarnya adalah sebagai berikut.
$dataArray = array($key => $value);
$dataArray = array($key => $value);
6. Pengulangan
Struktur
pengulangan (looping) berfungsi untuk
mengatur suatu proses yang dapat diproses secara berulang. Dalam proses
perulangan terdapat 3 kondisi yang harus terpenuhi sehingga pengulangan yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah syarat perulangan
tersebut.
-. Pengulangan harus memiliki nilai awal
-. Pengulangan harus memiliki batasan
-. Pengulangan harus memiliki proses penambahan (increment) atau pengurangan (decrement).
-. Pengulangan harus memiliki nilai awal
-. Pengulangan harus memiliki batasan
-. Pengulangan harus memiliki proses penambahan (increment) atau pengurangan (decrement).
a. Fungsi For
For merupakan salah satu fungsi yang digunakan untuk melakukan pengulangan.
Berikut ini adalah struktur dasar penggunaan perintah for.
for ($nilai_awal, $kondisi_batasan, $pengurangan/$penambahan)
$perintah yang akan dijalankan
Berikut ini adalah contoh potongan kode program yang menggunakan fungsi for.
for($i =2 ; $i <=6; $i++)
echo "cetak ",$i;
b. Fungsi Foreach
for ($nilai_awal, $kondisi_batasan, $pengurangan/$penambahan)
$perintah yang akan dijalankan
Berikut ini adalah contoh potongan kode program yang menggunakan fungsi for.
for($i =2 ; $i <=6; $i++)
echo "cetak ",$i;
b. Fungsi Foreach
Selain
fungsi for, PHP juga menyediakan
fungsi pengulangan yang lain yang lebih tepat digunakan untuk mengakses data
dalam bentuk array yaitu menggunakan foreach
(). Pada dasarnya foreach()
merupakan proses penggabungan antara fungsi for
dan each dalam PHP. Berikut ini
adalah bentuk sintaks dasar pengulangan foreach.
foreach ($data as $value) {
$perintah yang akan dijalankan dimana data yang akan digunakan adalah $value;
}
Berikut ini adalah contoh penggunaan foreach dalam sebuah penggalan kode program.
$dataArray = array("merah","hijau","kuning");
foreach($dataArray as $value) {
echo "warna = ". $value;
}
foreach ($data as $value) {
$perintah yang akan dijalankan dimana data yang akan digunakan adalah $value;
}
Berikut ini adalah contoh penggunaan foreach dalam sebuah penggalan kode program.
$dataArray = array("merah","hijau","kuning");
foreach($dataArray as $value) {
echo "warna = ". $value;
}
c. Fungsi Do-While
Do-While merupakan salah satu jenis pengulangan lain yang ada dalam bahasa
pemrograman PHP. Berikut ini adalah struktur dasar penggunaan fungsi
pengulangan do-while.
do {
$perintah yang akan dilaksanakan;
while ($kondisi)
}
do {
$perintah yang akan dilaksanakan;
while ($kondisi)
}
Dalam pengulangan do-while, harus didefinisikan nilai awal terlebih dahulu diluar blok pengulangan tersebut. Sedangkan di dalam blok do-while dapat dilakukan proses penambahan (increment) atau pengurangan (decrement). Pada bagian akhir baru dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi.
d. Fungsi While
Selain do-while, PHP juga menyediakan bentuk
pengulangan yang lain yaitu fungsi while.
Berikut ini adalah sintaks dasar fungsi while tersebut.
while ($kondisi) {
$perintah yang akan dilaksanakan
}
while ($kondisi) {
$perintah yang akan dilaksanakan
}
$kondisi dalam struktur proses pengulangan diatas menggunakan operator logika yang digunakan untuk menentukan proses terpenuhi atau tidak.
7. Parameter POST dan GET
Pada
PHP terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengakses informasi yang ada pada elemen-elemen form yang dikirim ke halaman pengolahan data. Cara yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan
parameter POST dan GET, perbedaan keduanya adalah sebagai berikut :
a. POST digunakan untuk
mengambil informasi yang dikirim melalui elemen-elemen form sebagai parameter
POSTING. Bentuk sintaks dasarnya adalah sebagai berikut :
$user = $_POST["username"];
$user = $_POST["username"];
b. GET digunakan untuk
mengambil informasi yang dikirim melalui uniform
resource locator (URL). Bentuk sintaks dasarnya adalah sebagai berikut :
$user = $_GET["username"];
$user = $_GET["username"];
8. Fungsi
Fungsi atau
lebih dikenal sebagai modul, merupakan sebuah program yang dipisahkan dari
program induk dengan tujuan untuk memudahkan proses pengembangan sebuah
perangkat lunak. Sebuah aplikasi yang besar akan lebih mudah diselesaikan jika
dalam proses pembuatannya dibagi ke dalam modul-modul yang lebih sederhana.
Dengan demikian proses pengembangan sistem dan pencarian kesalahan akan menjadi
lebih cepat dan mudah. Berikut ini adalah sintaks dasar sebuah fungsi.
function namaFungsi($arg1, $arg2, $arg3, .... , $argn,) {
.... baris kode program ...
}
function namaFungsi($arg1, $arg2, $arg3, .... , $argn,) {
.... baris kode program ...
}
Function digunakan supaya compiler mampu
mengenali bahwa blok kode program yang akan dijalankan merupakan sebuah fungsi.
Sedangkan namaFungsi merupakan nama
dari fungsi yang berfungsi sebagai identitas dari fungsi apabila akan digunakan
pada bagian lain dalam program aplikasi yang dibuat. Fungsi dari ($arg1, $arg2, $arg3, .... , $argn,) adalah sebagai daftar argumen yang bisa
ditambahkan di dalam sebuah fungsi. Apabila tidak digunakan argumen tambahan
dalam fungsi maka tanda () harus tetap disertakan.
9. Session
Session berfungsi untuk mencatat segala aktifitas yang dilakukan oleh pengguna
mulai sejak pertama kali masuk ke server sampai
pengguna melakukan proses keluar dari website
(logout). Hal ini sangat
diperlukan untuk melakukan proses pengawasan terhadap semua kegiatan yang
dilakukan oleh pengguna di dalam website.
Untuk
dapat menggunakan session, hal
pertama yang harus dilakukan adalah
mengaktifkan fungsi session tersebut.
Hal tersebut dilakukan dengan deklarasi
perintah berikut ini.
session_start();
Proses
pengaktifan objek session yang dilakukan di setiap halaman yang akan
menggunakan session akan dilanjutkan
dengan proses pendaftaran session. Sintaks
yang akan digunakan untuk mendaftarkan objek session adalah sebagai berikut.
session_register("username");
session_register("username");
PHP juga menyertakan
fungsi yang bisa digunakan untuk menghapus session. Berikut ini adalah sintaks
dasar yang digunakan untuk menghapus session.
session_unregister("nama_session");
Semoga materi ini bermanfaat untuk yang membacanya dan maafkan jika daftar pustaka nya tidak ditulis, karena browser ku di re-install. Semua riwayat pencarian hilang. Tapi materi ini semua aku copy dari makalah aku sendiri untuk kegiatan PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa)
session_unregister("nama_session");
Semoga materi ini bermanfaat untuk yang membacanya dan maafkan jika daftar pustaka nya tidak ditulis, karena browser ku di re-install. Semua riwayat pencarian hilang. Tapi materi ini semua aku copy dari makalah aku sendiri untuk kegiatan PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa)
0 komentar:
Posting Komentar